"Bahkan, nilai ekspor ikan Indonesia kalah dari Vietnam yang luas garis pantainya lebih pendek. Tidak boleh bangga," kata Susi saat peringatan hari ulang tahun ke-44 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, Minggu 21 Mei 2017
Menurut Susi, lembaganya bakal berupaya mengembalikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Nelayan Indonesia harus bisa berjaya dan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
Langkah yang sudah dilakukan Susi, salah satunya adalah memberantas penangkapan ikan ilegal. "Untuk mengembalikan kejayaan Indonesia ini memang tidak mudah. Pencurian ikan di laut kita sudah berlangsung dalam beberapa dekade terakhir," katanya.
Susi menambahkan, kesulitan itu ditambah dengan merosotnya jumlah nelayan di Indonesia. Pada sensus 2003-2013, jumlah keluarga nelayan di Indonesia menurun dari 1,6 juta menjadi 800 ribu kepala keluarga.
Menurunnya jumlah keluarga nelayan, lanjut Susi, disebabkan sedikitnya populasi ikan di lautan Indonesia karena pencurian. "Tempat pelelangan ikan sekarang juga sepi. Ini karena hasil tangkapan ikan tidak masuk ke nelayan. Saya mengalami sendiri ketika di Pangandaran," katanya.
Susi menegaskan, bakal bertindak tegas pada pencuri ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak bakal kompromi dengan pencuri ikan dan penggunaan cantrang.
"Laut harus menjadi masa depan kita. Artinya, laut kita harus kaya maka harus dijaga," ujarnya.
Sumber atas kebaikan : metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment